Saat ini musim hujan tengah melanda berbagai daerah di Indonesia. Tingginya curah hujan mengakibatkan banjir di berbagai daerah. Area yang nampaknya mustahil dijangkau banjirpun tidak luput dari terjangan air.
Di Surabaya sendiri pada tanggal 24 Februari 2016 dihebohkan dengan banjir yang terjadi di beberapa perumahan di Surabaya. Ada beberapa area di mana banjir mencapai tinggi hingga 1-1.5 meter. Beberapa warga yang umumnya bekerja jauh dari rumah khawatir apakah rumahnya terkena luapan air.
Sensor Banjir yang juga Berfungsi Mengatur Irigasi
Saat ini di pasaran telah tersedia berbagai sensor yang bisa dipasang di rumah untuk mendeteksi curah hujan maupun untuk mendeteksi apakah banjir telah melanda rumah. Berbagai alat dengan harga yang relatif terjangkau ini mungkin dapat membantu pemilik rumah untuk mengetahui lebih awal potensi banjir.
Salah satu sensor yang diproduksi oleh Hydreon yang bernama Hydreon Optical Rain Sensor misalnya, dapat dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya hujan maupun curah hujan yang sedang terjadi
Pemanfaatnya dapat pula digabungkan dengan sistem irigasi untuk mengatur agar kebutuhan air di taman terus terjaga, dengan membatasi irigasi di saat intensitas berlangsungnya hujan tinggi, maupun justru sebaliknya memastikan pasokan air terus dijalankan di saat hujan jarangkali turun.
Adapun cara kerja sensor ini cukup sederhana, yaitu dengan mendeteksi tetesan air dengan memanfaatkan pancaran sinar infra merah. Dengan mendeteksi signal yang dipantulkan maupun diteruskan, akan dapat dideteksi berbagai data terkait dengan hujan.
Sensor Banjir untuk Mendeteksi Air Masuk ke Rumah
Sensor lain yang juga dapat diperoleh di pasaran saat ini adalah FIBARO Flood Sensor [2]. Dengan perangkat seharga US$59.99 ini pemilik rumah akan dapat mengetahui apabila terjadi genangan air di lokasi alat ini ditempatkan. Tidak hanya banjir, kebocoran kran misalnya, akan dapat dideteksi lebih awal.
Sensor ini memiliki kecanggihan berbagai teknologi yang terbenam di dalamnya. Tidak kurang dari Tilt Sensor (kemiringan), Alarm atau Sirine, maupun Temperature Sensor (Suhu), menjadi fitur unggulan yang ditawarkan.
Berkat sensor suhu yang terdapat di perangkat ini, kebarakaran yang terjadi di rumah juga akan dapat dideteksi secara dini. Dengan dukungan untuk terhubung secara wireless, maka kondisi rumah dapat dipantau secara remote.
Sensor Banjir Lainnya
Selain kedua sensor di atas, masih banyak lagi sensor yang memiliki kemampuan dan fitur yang serupa. Apabila memiliki kemampuan untuk memanfaatkan Arduino misalnya, dapat pula dilakukan penggabungan sensor manual dengan perangkat Arduino [3].
Baca Juga:
Pantau Kondisi Lalu Lintas dan Banjir dengan Surabaya Traffic http://informatika.uc.ac.id/2015/12/pantau-kondisi-lalu-lintas-via-surabaya-traffic/
Jadi ingin tahu apakah ada potensi banjir atau bahkan untuk mendeteksi dini terjadinya banjir di rumah Anda? manfaatkan teknologi sensor banjir yang dapat dipadukan dengan teknologi informasi
written by:
SEW 20160225
References:
[1] Hydreon Rain Sensors, http://rainsensors.com [2] FIBARO Flood Sensor, http://www.fibaro.com/en/the-fibaro-system/flood-sensor [3] Arduino Modules Rain Sensor, http://www.instructables.com/id/Arduino-Modules-Rain-Sensor/