Bagaimana pengalaman diundang menjadi pembicara di sebuah acara UI/UX Desain padahal masih kuliah semester 3?

Awal Mula Belajar Desain

Sebagai seorang yang telah belajar desain sejak kelas 6 SD, perjalanan saya dalam dunia kreatif dan bisnis terasa sangat dinamis dan penuh warna. Semua nya bermula ketika saya ingin mencoba berbisnis namun tidak ada yang benar benar berjalan pada saat saya duduk di bangku SMP mulai dari bisnis casing, skincare sampai album korea. Namun saya sedikit hit the jackpot ketika membuka jasa desain logo yang dihargai dari harga 5k/logo bermodalkan handphone saja.

Didukung oleh orang tua akhirnya orang tua memberikan saya sebuah laptop untuk membuat desain. Lalu ketika sudah mengumpulkan portofolio dari jasa desain saya di Instagram dan TikTok, saya magang di sebuah percetakan, agency, hingga akhirnya saat ini meraih posisi fulltime social media specialist di Rintisan sebuah startup yang berada di Jakarta yang kadang – kadang juga membantu UI/UX Lead dalam mengerjakan desain website dan aplikasi perusahaan (hal ini yang membuat saya belajar banyak terutama dalam hal UI/UX Desain).

Selain itu pembelajaran di jurusan saya yang sebelumnya (Yup! Dalam proses belajar saya sempat salah jurusan tapi hal itu tidak membuat saya down! Karena selalu ada hal yang bisa dipelajari dari suatu pengalaman dan tidak ada ilmu yang sia – sia) yaitu International Business Management juga ikut membentuk aspek – aspek bisnis yang perlu di pikirkan dalam penulisan copywriting. Program studi atau jurusan saya saat ini, Teknik Informatika di Universitas Ciputra Surabaya, juga membuat saya mampu mengeksplorasi banyak hal terutama dalam dunia programming dan design UI/UX yang baik dan benar, dengan menerapkan prinsip dari design thinking. Selain dunia perkuliahan saya juga sempat menimba ilmu melalui pendidikan informal berupa bootcamp digital marketing, UI/UX dan juga front end developer di MySkill dan digital skola.

Bermula dari eksplorasi sederhana pada Photoshop, hingga merambah ke UI/UX dan programming, setiap fase belajar selalu menghadirkan petualangan yang berbeda. Namun, tak ada yang lebih memuaskan daripada berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada sesama pencinta desain.

Bagaimana sampai bisa diundang sebagai pembicara seminar UI/UX?

Berkat mengikuti berbagai pelatihan dan mengumpulkan portofolio, hal ini yang memampukan saya untuk memulai mem-branding linkedin saya .Lalu setelah sekian lama dan gencar melakukan personal branding di Tiktok, Instagram dan Linkedin. Saya di reach out oleh anggota organisasi AIESEC melalui Linkedin, Kak Arya Diva untuk membantu melancarkan webinar di universitas tempat Ia berkuliah.

Saya sangat senang untuk bisa mendapat kehormatan untuk diundang sebagai pembicara dalam sebuah Webinar Figma yang diselenggarakan oleh UKM ITC MIPA Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan dengan tema “Harnessing Figma for Marketing Success” ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan antusias desainer muda, tetapi juga platform berharga untuk menyalurkan ilmu yang telah saya kumpulkan selama bertahun-tahun.Dalam webinar tersebut, saya memaparkan dasar-dasar desain landing page untuk keperluan pemasaran digital. Kegembiraan saya terasa bertambah ketika melihat antusiasme peserta yang sangat besar, menandakan bahwa hasrat belajar yang tidak pernah padam adalah kunci untuk terus berkembang.

Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UKM ITC UNSOED dan Universitas Jenderal Soedirman serta Universitas Ciputra dan tak lupa juga tempat saya bekerja Rintisan yang telah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan penuh dengan semangat pertumbuhan. Komitmen mereka dalam memberdayakan mahasiswa dengan keterampilan praktis layak untuk diacungi jempol.

Saya juga ingin membagikan beberapa tips untuk kalian yang ingin mengumpulkan portofolio :

  1. Konsisten Breakaway: Tidak ada karya yang sia-sia. Setiap desain yang Anda buat, baik yang sederhana maupun yang kompleks, adalah langkah untuk memperkaya portofolio Anda.
  2. Belajar dan Berbagi: Jangan hanya belajar, tapi juga berbagi ilmu yang telah Anda dapatkan. Menjadi pembicara tidak hanya tentang keahlian, tetapi juga tentang kemampuan untuk menyampaikan pengetahuan tersebut kepada orang lain.
  3. Networking yang Luas: Bangun koneksi dengan komunitas desainer. Media sosial dan webinar adalah cara yang baik untuk memperluas jaringan dan memperkenalkan diri Anda kepada dunia.
  4. Terus Berinovasi: Dunia desain adalah dunia yang terus berubah. Teruslah berinovasi dan belajar tentang tren terbaru untuk memastikan bahwa Anda tidak tertinggal.
  5. Lakukan personal branding: Di Dunia yang sedang berkembang pesat dan cepat ini saingan kita sebagai manusia akan terus meningkat, agar kita dapat ‘dibedakan’ alangkah baik nya kita dapat melakukan personal branding melalui konten di sosial media kita apapun itu wujud profesi kita!
  6. Ikuti berbagai macam pelatihan: Dengan mengikuti pelatihan diluar hal yang kita pelajari di dunia perkuliahan/sekolah maka kita akan bisa belajar hal baru yang mungkin bisa saling menopang skill yang sudah dimiliki atau pun membuka kesempatan baru.

Written by: Bridget Beatrix Claire (Informatika UC – IMT ’22)