SAN FRANCISCO, CALIFORNIA – SEPTEMBER 25: Drew Houston speaks onstage during the Dropbox Work In Progress Conference at Pier 48 on September 25, 2019 in San Francisco, California. (Photo by Matt Winkelmeyer/Getty Images for Dropbox)

Drew Houston
Tempat, Tanggal Lahir : Acton, Massachusetts, USA, 4 Maret 1983
Pendidikan : Bachelor of Art / Science from Massachusetts Institute of Technology (2005)

Dropbox, sarana penyimpanan berbasis awan (cloud) yang dapat diakses hampir di setiap perangkat elektronik. Dropbox telah memecahkan masalah yang sudah lama ada di masyarakat tanpa kita sadari. UC Onliners mungkin pernah lupa membawa flashdisk yang berisi data penting atau data-data penting tercerai berai di setiap flashdisk atau hardisk Anda. Dengan menggunakan Dropbox, semuanya tersimpan dalam satu tempat tanpa perlu menenteng apapun.

Drew Houston adalah salah satu otak dibalik penemuan Dropbox. Tentu, ada cerita mengenai penemuan “tak di sengaja” ini. Suatu hari ketika Drew Houston, yang bersekolah di Acto-Boxborough Regional High School, sedang santai menunggu di terminal bis, ia ingin menyelesaikan suatu pekerjaan. Namun, tiba-tiba ia teringat kalau ia tidak membawa flashdisk berisi data yang akan dikerjakannya. Akhirnya tercetuslah ide untuk menciptakan sesuatu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Drew Houston mengajak Arash Ferdowsi, mahasiswa sains komputer di Massachusetts Institute of Technology untuk berkerja sama membangun kode-kode program Dropbox. Pada saat itu pria kelahiran tahun 1983 sudah diwisuda sehingga Arash Ferdowski keluar dari kuliah agar bisa fokus dalam mengembangkan Dropbox. Mereka berkerja tak kenal lelah selama 3 bulan berikutnya di Cambridge, dari subuh hingga tengah malam.

Setelah mengembangkan konsep, mereka berdua mengunjungi berbagai investor, salah satunya adalah Sequoia Capital. Pada saat ingin pitching (meyakinkan investor) di Sequoia Capital mereka sebagai usaha start-up merasa sedikit rendah diri karena modal yang mereka ajukan sangat rendah dibandingkan usaha-usaha teknologi seperti Apple dan Cisco. Tetapi mereka tetap melakukan pitching dengan baik.

Mereka sempat pesimis dengan pengajuan modal di Sequoia Capital dan mencoba mencari beberapa investor lainnya. Namun, beberapa hari kemudian, mereka dikejutkan dengan email dari Sequoia Capital yang meminta nomer rekening. Mereka senang sekali tapi langsung bingung karena mereka tidak memiliki akun bank. Mereka segera melesat ke Bank of America untuk membuka rekening bank. Dalam sekejap, uang $1.2 juta langsung masuk ke rekening mereka.
Bulan September di tahun yang sama, mereka memindahkan Dropbox ke San Fransisco. Mereka mendapatkan total modal $7.2 juta dari berbagai investor seperti Sequoia Capital, Accel Partner, Y Combinator, dan banyak investor lain. Banyaknya investasi itu, menjadi momen penting dalam pengembangan bisnis mereka.
Tahap penting setelah itu adalah ketika video tutorial penggunaan Dropbox tersebar di Digg. Pada saat itu, Dropbox belum dilanch secara resmi ke netizen. Tetapi banyak yang sudah pre-order versi beta dari Drop box. Jumlahnya meningkat dari 5000 orang menjadi 75000 orang dalam beberapa jam saja. Dropbox mendapat perhatian publik dan diliput diberbagai media.

Saat ini, Dropbox memiliki 25 anggota terdaftar yang menyimpan sejuta data setiap lima menit. Dropbox memiliki 50 karyawan. Dropbox memiliki cara marketing yang cukup unik dimana tidak banyak menampilkan iklan tetapi melalui referral dari pengguna. Sebagai imbal baliknya, pengguna mendapat tambahan space.
Pendapatan Dropbox juga didapatkan dari paket premium. Paket Dropbox memberikan space 2GB secara cuma-cuma dan jika ingin diupgrade 50GB untuk $9.99 per bulan dan 100GB $19.99 per bulan. Pengguna Dropbox yaitu personal, bisnis kecil, Event Organizer, dan bisnis berskala besar. Dropbox juga mengembangkan produknya dalam berbagai Bahasa seperti Spanyol, Prancis, Jerman, dan Jepang.