Istilah Startup begitu sering kita dengar akhir-akhir ini melalui berbagai media. Berbagai kompetisi untuk Startup juga seringkali kita dapatkan. Belum lagi istilah Venture Capital yang nampaknya juga sedang trending. Beberapa orang ingin tahu mengapa istilah Venture Capital dan Startup begitu populer akhir-akhir ini di Indonesia? Simak artikel berikut untuk penjelasan mengenai Startup yang sangat terkait dengan Modal Ventura (istilah yang sering kita dengarkan di SMA waktu belajar mata pelajaran Ekonomi).

Startup

Istilah Startup pada dasarnya mengacu kepada istilah Startup Company. Perusahaan startup atau seringkali disebut dengan hanya startup atau juga dituliskan start-up, merupakan salah satu bentuk Entrepreneurship (Wirausaha) ataupun bisnis baru dalam bentuk perusahaan, kemitraan atau organisasi

[2]. Perusahaan ini umumnya bersifat sementara dan dirancang untuk mencari model bisnis yang berulang dan terukur, serta akan dapat dikembangkan menjadi sebuah bisnis yang lebih besar atau dalam Bahasa Inggris disebut “Scalable”. Berbagai jenis upaya yang dilaksanakan pengembangan perusahaan baru ini adalah berupa inovasi di berbagai tahapan pengembangannya, termasuk di antaranya validasi pasar dan riset terhadap pasar yang menjadi sasarannya.

Salah satu kunci utama yang merupakan tuntutan dari sebuah Startup adalah Growth atau pertumbuhan [2]. Sebuah perusahaan yang memiliki pertumbuhan maupun proyeksi pertumbuhan yang perlahan tidak bisa serta merta disebut sebagai perusahaan Startup. Perusahaan Startup harus memiliki pertumbuhan yang tinggi.

Meski pada awalnya istilah Startup berlaku umum untuk berbagai jenis usaha, namun seiring dengan pemanfaatan istilah ini pada beberapa perusahaan di bidang teknologi informasi yang sedemikian fenomenalnya, maka saat ini istilah Startup kebanyakan diasosiasikan untuk perusahaan teknologi informasi, baik dalam bentuk pengembangan software untuk desktop maupun untuk mobile seperti smartphone maupun tablet pc. Di Indonesia misalnya pada tahun 2014-2015 terdapat beberapa Startup yang mendapatkan perhatian begitu besar dari masyarakat, misalnya Tokopedia, Bukalapak, maupun yang saat ini benar-benar hot adalah Go-Jek.

Startup dan Venture Capital

Perusahaan Startup pada umumnya berupaya untuk menemukan berbagai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan solusi dari permasalahan yang timbul di masyarakat. Solusi yang ditawarkan ini diharapkan selain dapat meraih simpati masyarakat sehingga tertarik memanfaatkannya, namun juga diharapkan dapat meraih pendanaan dari investor yang melihat peluang bisnis yang ditawarkan.

Seiring dengan pertumbuhan Startup yang fenomenal, saat ini bertumbuhan pula berbagai pihak yang memiliki dana untuk diinvestasikan kepada Startup, yang umumnya berupa modal ventura atau dalam Bahasa Inggris disebut Venture Capital. Peluang sebuah Startup untuk berkembang secara cepat dan fenomenal menjadi salah satu daya tarik utama untuk menarik minat investor.

Venture Capital

Venture Capital mungkin istilah yang agak asing di telinga kita, namun sebenarnya sebagian besar dari kita telah mendapatkan istilah ini pada saat mengikuti mata pelajaran Ekonomi di bangku sekolah menengah atas. Dalam Bahasa Indonesia istilah ini diterjemahkan menjadi kata Modal Ventura.

Pada dasarnya Modal Ventura merupakan salah satu bentuk investasi yang berupa pembiayaan pada sebuah perusahaan swasta dimana pemberi investasi akan terlibat dalam penentuan arah kebijakan perusahaan yang diberi investasi. Penyertaan modal akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah pihak [4].

Pemberi modal yang biasa disebut dengan Venture Capitalist atau disingkat VC, umumnya akan memberikan investasinya dalam bentuk uang tunai, dimana mereka akan mendapatkan sejumlah saham dari perusahaan yang mendapatkan investasi. Jenis investasi dalam bentuk Modal Ventura ini seringkali merupakan investasi yang peluang untuk menghasilkan yield atau imbal hasil yang tinggi, meski dengan resiko yang tinggi pula. Modal Ventura ini merupakan salah satu solusi dari bentuk usaha yang memiliki resiko tinggi yang tentunya akan menyulitkan perusahaan untuk menjadi sebuah perusahaan terbuka atau memperoleh modal berupa pinjaman dari perbankan.

Pemberian modal berupa modal ventura ini biasanya memiliki berbagai tingkatan atau ronde atau seri [5]. Pada tahap awal pemberian modal dapat dikategorikan sebagai Seed Funding, dilanjutkan kemudian dengan Seri A, B, C, dan seterusnya. Tiap tingkatan yang lebih tinggi akan memberikan dana dalam jumlah yang lebih besar pula. Sebuah Startup yang berhasil memperoleh seed-funding akan berupa keras untuk mewujudkan konsep atau prototype yang dimiliki menjadi sebuah produk yang sukses di pasaran serta menghasilkan revenue atau pemasukan maupun prospek bisnis yang lebih besar pula. Hal ini bertujuan agar mereka mendapatkan kembali pendanaan di ronde atau seri berikutnya.

Contoh Startup Yang Meraih Funding dari Venture Capital di Indonesia

Salah satu Venture Capitalist yang paling aktif di Asia, khususnya di Indonesia, Singapura, dan Jepang, adalah East Ventures. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini merupakan salah satu venture capital pertama yang memberikan perhatian khusus kepada perkembangan dunia digital di kawasan Asia, khususnya di Indonesia [6]. Beberapa startup di Indonesia mendapatkan kucuran dana dari East Ventures, antara lain: Tokopedia, Disdus, Berrybenka, Traveloka, Bilna, dan masih banyak lagi.

Contoh lain adalah: Layanan online-to-offline Kudo mendapatkan jutaan dolar Amerika dari GREE Ventures dan East Ventures. Emtek Group memberikan investasi ke beberapa media online: Liputan6 dan Bola, serta beberapa Startup lainnya seperti Karir.com dan situs e-commerce BukaLapak [7].

Beberapa Startup mendapatkan pendanaan dari beberapa Venture Capitalist, Tokopedia misalnya, selain mendapatkan pendanaan dari East Ventures juga tercatat mendapatkan dana dari SIMI & Sequoia Capital. Lazada situs belanja online, juga mendapatkan kucuran dana dari J.P Morgan Asset Management, Kinnevik, dan USD 26 juta dari Summit Partners. Zalora yang merupakan situs belanja lainnya juga mendapatkan dana yang tidak sedikit, sebesar USD 112 juta dari Access Industries [7]. Go-jek yang merupakan startup fenomenal dengan layanan antar-jemput juga merupakan salah satu Startup yang mendapatkan pendanaan besar dari beberapa Venture Capitalist, antara lain dari Northstar, NSI Ventures, dan Sequoia Capital senilai puluhan juta dolar amerika.

Bagaimana dengan Surabaya? Di Surabaya ada sebuah Startup yang bergerak di industri pembuatan computer games yang berlokasi di seputaran Patung Kuda HR Muhammad – Surabaya Barat. Alkemis Games yang dipimpin oleh Tedo Salim ini mendapatkan pendanaan Seed Funding dari East Ventures.

Jadi tunggu apa lagi? jadilah calon technopreneurs muda yang akan mendapatkan pendanaan dari Venture Capitalist! Belum berhasil? Coba lagi…!!

Salam Entrepreneur!

 

written by: SEW

References:

  1. Wikipedia, Startup Company, https://en.wikipedia.org/wiki/Startup_company
  2. Wikipedia, Paul Graham, https://en.wikipedia.org/wiki/Paul_Graham_(computer_programmer)
  3. Wikipedia, Venture Capital, https://en.wikipedia.org/wiki/Venture_capital
  4. Asosiasi Modal Ventura Indonesia, Perusahaan Modal Ventura, http://amvi.or.id/?com=page&id=10
  5. Wikipedia, Venture Round, https://en.wikipedia.org/wiki/Venture_round
  6. Daily Social, Willson Cuaca dan Empat Tahun Gebrakan East Ventures, https://dailysocial.net/post/willson-cuaca-dan-empat-tahun-gebrakan-east-ventures
  7. Review Weekly, Pesta Duit Startup, http://www.majalahreviewweekly.com/read/198/pesta-duit-startup
  8. Labana Post, Investor Go-Jek dan Sejarah Para Pendirinya, http://labanapost.com/2015/07/website/investor-go-jek-dan-sejarah-para-pendirinya/