Perlukah Mall Directory? Di Indonesia, mall merupakan salah satu tempat tujuan untuk sekedar melepas penat setelah seharian bekerja. Di akhir pekan mall juga dibanjiri para keluarga yang ingin keluar dari rutinitas sehari-hari. Selain itu tidak jarang pula orang yang mengunjungi mall untuk mencari berbagai kebutuhan mereka mulai dari baju, sepatu, makan, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Surabaya, mall bermunculan di berbagai daerah kota. Masing-masing mall menawarkan berbagai kelebihan yang mungkin tidak diketemukan di mall lainnya.

Banyaknya mall baru mungkin sedikit menyulitkan pengunjungan untuk menemukan toko atau tenant tertentu yang ingin mereka cari. Tidak jarang pengunjung yang harus naik turun-eskalator maupun lift untuk menuju tempat tersebut. Tidak menampik pula bahwa memang mall memiliki trik tertentu yang sengaja mendorong pelanggannya untuk menjelajahi seluruh isi mall agar tidak ada area yang sepi.

Salah satu solusi yang diberikan mall biasanya adalah dengan menyediakan directory tenant, sebuah daftar yang berisi daftar toko dan lokasi mereka. Namun demikian, membaca daftar dan lokasi toko tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Berbagai teknologi seperti media interactive dengan layar touchscreen maupun dengan teknologi lainnya telah diupayakan untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Mall Directory dengan teknologi NFC diperkenalkan Pertama Kali di Asia!

Singapore sebagai salah satu negara yang bisa disebut dengan “negara sejuta mall”, memiliki begitu banyak mall di berbagai sudut kota. Integrasi dengan moda transportasi dan bus, membuat begitu banyak orang yang bingung posisi mereka sedang di bagian mana dari mall. Di sini Mall Directory yang berupa Wayfinding Kiosk merupakan salah satu fasilitas yang sangat berperan untuk membantu para pengunjungnya. Hampir setiap mall yang ada di Singapore menyediakan Wayfinding Kiosk dengan berbagai teknologi yang dimanfaatkan.

Salah satu wayfinding kiosk,  yang kami ketemui di Singapore pada saat studi ekskursi menunjungi Google dan Microsoft Januari 2016 lalu, terdapat pada di Clarke Quay Central Shopping Mall. Lokasinya berada di tengah-tengah mall sehingga dapat ditemukan dengan mudah oleh para pengunjungnya. Langkah pertama adalah dengan memilih kategori tenant yang diinginkan, misalnya kategori Mainan. Setelah memilih kategori, maka di layar akan muncul sederet daftar tenant atau toko toko yang menjual mainan. Namun demikian informasi ini masih dirasa belum memenuhi kebutuhan karena ditampilkan dalam bentuk peta 2 dimensi, yang mungkin sulit untuk diingat.

Baca Juga:

Turis mencoba Mall Directory berupa Wayfinding Kiosk di salah satu Mall di Singapore

Turis mencoba Mall Directory berupa Wayfinding Kiosk di salah satu Mall di Singapore

Namun demikian, setelah diperhatikan dengan lebih seksama, ditemukan sebuah fitur unik dari mesin directory mall tersebut. Pada bagian pojok kanan bawah, terdapat tulisan NFC, sebuah fitur yang belakangan menjadi fitur standard dari smartphone menengah ke atas. Pada saat smart dengan fitur NFC dan dalam kondisi diaktifkan kemudian didekatkan ke dekat tulisan di mesin tersebut, Pop! Petunjuk arah yang tertampil di layar wayfinding kiosk pun masuk ke dalam smartphone tersebut.

Rupanya, wayfinding kiosk yang berada di Clarke Quay Central Shopping Mall ini merupakan salah satu wayfinding kiosk pertama yang ada di Asia yang menggunakan teknologi NFC. Mesin ini pertama kali dirilis pada tanggal 15 Maret 2013, bersamaan juga dengan wayfinding kiosk di Orchard Central Shopping Mall.

Mesin ini dibuat oleh perusahaan asal Korea Selatan yang bernama TOV Virtual Co.,Ltd. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam produk Digital Information System, mulai dari Horizontal Kiosk, Vertical Kiosk, hingga Media Wall & Pole. Perusahaan ini sudah memiliki banyak portofolio, tidak hanya di shopping mall, tapi ada juga di bandara, rumah sakit, bahkan kantor pemerintah.

Inovasi yang ditawarkan sangat inovatif meski sebenarnya dapat diimplementasikan dengan sederhana, yaitu dengan mentransfer peta berbentuk gambar yang ada di wayfinding kiosk ke smartphone sehingga peta tersebut dapat dibawa sambil berjalan oleh pelanggan yang membutuhkan sehingga mereka tidak perlu menghafalkan peta tersebut. Media transfer data yang digunakan adalah NFC. Data yang ditransfer berupa link gambar yang dapat dibuka melalui browser. Penggunaan teknologi NFC ini sangat praktis karena tidak memerlukan pairing, passcode, dan sebagainya.

Meski teknologi yang ditawarkan sangat membantu, namun apabila penyedia layanan ingin mengembangkan layanan ini bisa dilakukan dengan menyediakan fitur tambahan agar pengguna tidak perlu menebak arah mengingat data yang dikirimkan ke smartphone adalah data peta 2D.

Penerapan Wayfinding Kiosk maupun Mall Directory dengan NFC di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ide sejenis dapat diterapkan di berbagai mall maupun tempat wisata di Indonesia. Mesin ini dapat sangat berguna di tempat-tempat keramaian seperti Jatim Park, BNS, maupun Popup market yang sekarang sedang menjamur. Mesin ini juga dapat dikembangkan untuk dapat memberikan peta dalam bentuk tiga dimensi dan fitur GPS.

Walaupun inovasi kita simpel, namun yang lebih penting adalah bahwa teknologi ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak kepada masyarakat, utamanya pengunjung mall.

Keep innovating guys!

 

written by:
Ian Budi Kurniawan (20413019)
Mahasiswa Teknik Informatika Program IMT 2013
Information and Multimedia Technology
School of Creative Industry

rewritten by:
SEW 20160205

 

references & photos:
http://tov.com.sg/