Kurikulum Program Studi Informatika Universitas Ciputra Surabaya 2022: Artificial Intelligence dan Full Stack Application Development

Kurikulum program studi Informatika Universitas Ciputra Surabaya pada tahun 2022 akan mendapatkan penyegaran dari kurikulum sebelumnya yang diterapkan sejak tahun 2018. Setelah melalui proses evaluasi dan juga penyempurnaan, kurikulum yang baru diterapkan mulai tahun akademik 2022/2023. Hal ini seiring dengan kebutuhan industri, banyaknya lapangan pekerjaan, minat calon mahasiswa, perkembangan jaman, dan berbagai faktor lainnya.

Kurikulum baru ditujukan untuk menjawab tantangan perkembangan zaman serta menjadi kekuatan tersendiri dari program Studi Informatika UC. Adapun orientasi kurikulum tersebut adalah berfokus pada perkembangan teknologi komputer dan dunia digital entrepreneurship. Mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memulai sebuah usaha rintisan di bidang digital (digital startup), serta mampu berkarir di industri informasi dan komunikasi yang berkembang dengan demikian cepat.

Penyusunan kurikulum telah melewati berbagai tahapan evaluasi dengan melibatkan stakeholders (pemangku kepentingan) serta mempertimbangkan berbagai referensi. Pemangku kepentingan yang dilibatkan antara lain: industri atau dunia kerja, alumni, pimpinan universitas dan fakultas, orang tua mahasiswa, mahasiswa, pengguna lulusan. Selain itu berbagai sumber referensi yang menjadi pertimbangan adalah APTIKOM, Akreditasi – LAM INFOKOM & IABEE, Computing Curricula, Regulasi MBKM, dan berbagai sumber referensi lainnya.

Kondisi pandemi yang berlangsung sejak tahun 2020 nampaknya mendorong inovasi dan menuntut kreativitas dari anak muda untuk mengembangkan solusi yang dapat menyelesaikan masalah sosial. Mahasiswa dituntut untuk melontarkan ide-ide yang kreatif namun masih dapat diimplementasikan dengan teknologi yang saat ini tersedia.

Konsentrasi/Peminatan 

Terkait dengan hal tersebut di atas, program studi Informatika melalui Kurikulum 2022 akan mengembangkan 2 konsentrasi atau peminatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa, yaitu:

  1. Artificial Intelligence
  2. Full Stack Application Development

Artificial Intelligence

Pada peminatan ini, mahasiswa akan belajar membuat aplikasi mobile dan web dengan menerapkan algoritma dan teknologi artificial intelligence yang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat. Mahasiswa akan belajar algoritma serta metode pengembangan sistem kecerdasan buatan yang memanfaatkan Internet of Things (IoT), machine learning, natural language processing, computer vision, Deep Learning, dan sebagainya.

Tidak hanya berupa teori serta konsep, mahasiswa juga akan dibekali dengan materi-materi yang dapat langsung diterapkan untuk menjadi seorang AI Engineer. Mahasiswa akan dibekali pula teknik-teknik untuk pengolahan big data baik dari sisi analisis data, manipulasi data, serta teknik data engineering lain untuk mendapatkan knowledge baru yang dapat berguna untuk bisnis dan masyarakat. Untuk mendukung pengembangan aplikasi berbasis Computer Vision, mahasiswa akan materi mengenai deep learning dan Internet of Things (IoT). Tidak hanya itu, pembekalan mengenai natural language processing juga akan diberikan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk berkarir sebagai AI Engineer. Selain itu mahasiswa juga dapat berkarir sebagai seorang ML engineer dengan pembekalan materi mengenai machine learning yang berguna sebagai core untuk pengembangan aplikasi kecerdasan buatan.

Beberapa konsep dan materi yang akan diberikan terkait dengan konsentrasi Artificial Intelligence antara lain:

  • Big Data: Digitalisasi dan internet memicu peningkatan produksi data secara eksponensial. Data yang berjumlah sangat besar ini jika diolah akan memberikan value yang sangat berharga. Bahkan pada industri 5.0 ini dikenal dengan istilah data-driven business, yaitu perusahaan2 yang model bisnisnya bergantung pada (hasil olahan) data. 
  • Internet of Things: Dalam era serba internet ini, maka perangkat untuk memperoleh data tidak lagi terbatas pada komputer (PC atau laptop) dan smartphone. Dengan bantuan sejumlah sensor, benda-benda di sekitar kita dapat diubah menjadi perangkat cerdas yang dapat, tidak hanya memberikan data, namun juga berinteraksi dengan sistem/perangkat lain. Beberapa perangkat yang sudah semakin dikenal oleh masyarakat adalah jam tangan, lampu, mobil, dan pendingin ruangan. Bukanlah hal tidak mungkin jika tak lama lagi kursi, tempat tidur, bahkan pakaian juga dapat menjadi pintar. Hey.. the internet makes everything smart !
  • Machine Learning: Machine Learning adalah cara komputer belajar agar menjadi pintar dimana data merupakan asupan utamanya. Secara garis besar terdapat tiga tipe metode belajar sebuah komputer, supervised, unsupervised, dan semi-supervised. Masing-masing tentu saja memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda, serta memiliki beragam algoritma.
    Machine Learning adalah sub disiplin ilmu komputer serta cabang penting dari Artificial  Intelligence. Tujuannya adalah untuk mengembangkan teknik baru yang memungkinkan komputer untuk belajar dan karenanya menjadi lebih cerdas. Sub disiplin ilmu ini berfokus pada penggunaan data dan algoritma untuk meniru cara manusia belajar, serta secara bertahap meningkatkan akurasinya.
  • Computer Vision: Dengan kamera sebagai mata dan machine learning sebagai otak, maka komputer pun bisa melihat. Melihat di sini berarti dapat mendeteksi bahkan mengenali objek yang ada pada gambar/video. Namun tidak berhenti hanya dapat melihat, komputer juga dapat melakukan sejumlah manipulasi terhadap gambar/video yang dilihat, seperti editing, restorasi, filtering, dan bahkan menciptakan gambar baru.
    Computer vision merupakan bidang ilmu yang bersama dengan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan komputer memperoleh informasi yang berarti dari gambar digital, video, dan input visual lainnya, kemudian mengambil tindakan atau membuat rekomendasi berdasarkan informasi tersebut.
    Bidang ini memungkinkan komputer untuk ‘melihat’ dan memahami gambar dan video digital. Tujuannya untuk menarik kesimpulan dari sumber visual dan menerapkannya untuk memecahkan masalah dunia nyata.
    Penerapan Computer Vision memiliki cakupan yang sangat luas, misalnya pengenalan wajah untuk sistem pengawasan dan keamanan, sistem inventaris dan pelacakan pelanggan pada toko ritel, sistem pada kendaraan otonom dan sistem yang digunakan pada bidang kedokteran untuk mendiagnosis penyakit.
  • Natural Language Processing: Jika Computer Vision adalah usaha agar komputer dapat melihat gambar seperti halnya manusia, maka di Natural Language Processing (disingkat NLP) ini komputer berusaha untuk memahami bahasa yang digunakan manusia sehari-hari, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Dengan demikian, komputer dapat memberikan respon yang sesuai meskipun manusia menyampaikan suatu hal dengan bahasa sehari-hari yang mungkin tidak baku.
    Natural Language Processing merupakan sub disiplin ilmu dari AI yang berfokus pada interaksi antara bahasa manusia dan komputer. Bidang ini menggunakan analitik teks untuk menganalisis struktur kalimat serta interpretasi dan artinya melalui pembelajaran pada komputer. Natural Language Processing menggunakan kemampuan komputer untuk memahami ucapan bahasa manusia. Tujuannya untuk memahami dan menguraikan bahasa manusia untuk digunakan oleh manusia bagi kepentingan tertentu. NLP telah diterapkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam bentuk sistem GPS yang dioperasikan dengan suara, digital assistant pada smartphone, perangkat lunak dikte ucapan-ke-teks, chatbot layanan pelanggan, dan peralatan untuk kenyamanan konsumen lainnya.
  • Deep Learning: merupakan sub disiplin ilmu dari AI yang menduplikasi sirkuit syaraf otak manusia untuk memproses data dan membuat pola untuk pengambilan keputusan. Dalam teknologi unik ini, algoritma menggunakan jaringan syaraf tiruan. Beberapa aplikasinya adalah pengenalan suara otomatis, pengenalan gambar, dan prediksi informasi dengan menggunakan data digital.
    Deep Learning memungkinkan banyak aplikasi dan layanan kecerdasan buatan (AI) yang meningkatkan otomatisasi, melakukan tugas analitis dan fisik tanpa campur tangan manusia. Penerapan teknologi Deep Learning terdapat pada produk dan layanan sehari-hari misalnya digital assistant pada smartphone, remote TV yang diaktifkan dengan suara, deteksi penipuan kartu kredit serta teknologi baru seperti mobil yang dapat mengemudi sendiri.

Full Stack Application Development

Mahasiswa akan belajar dasar-dasar algoritma dan pemrograman, untuk mengembangkan solusi berbasiskan pada web maupun mobile dengan menggunakan teknologi native untuk platform Android, IOS, maupun hybrid. Mereka akan belajar berbagai teori dan konsep yang merupakan dasar seorang computer scientist, namun juga akan dibekali dengan kemampuan teknis dari sisi back-end maupun front-end, termasuk sebagai DevOps. Mereka akan diberikan berbagai ilmu dasar yang dapat mendukung mereka dalam mengembangkan aplikasi yang memiliki performa baik serta dapat dimanfaatkan dengan mudah. 

Mereka akan belajar berbagai teori dan konsep yang merupakan dasar seorang computer scientist, namun juga akan dibekali dengan kemampuan teknis yang mumpuni, baik dari sisi back-end maupun front-end. Mereka akan belajar konsep, teori, serta bagaimana mengimplementasikan database baik berupa SQL maupun NoSQL serta memanfaatkan Cloud, pengembangan front-end dari aplikasi baik berbasis web maupun mobile, hingga tahapan pengujian, optimasi, dan perawatannya. Dalam hal ini mahasiswa akan dapat berkarir sebagai Full Stack Engineer atau memilih untuk berkarir sebagai Back-end maupun Front-end Developer. Selain itu, mahasiswa akan juga diberi wawasan berbagai teknologi yang akan mendukung mahasiswa yang tertarik berkarir menjadi seorang DevOps, terkait dengan proses pengembangan aplikasi dan administrasi sistem.

Selama belajar di Program Studi Informatika Universitas Ciputra, mahasiswa akan belajar untuk mengembangkan aplikasi yang banyak dibutuhkan masyarakat. Beberapa contoh aplikasi yang akan dapat dikembangkan antara lain:

  • Mobile Games/Entertainment: mengembangkan sebuah aplikasi berupa electronic atau mobile games, atau aplikasi lain yang bersifat hiburan, misalnya seperti Spotify atau NetFlix.
  • Multi-sided Platforms: aplikasi yang menghubungkan atau menjadi berbagai jenis client yang berbeda, misalnya pada pengembangan marketplace seperti Tokopedia yang mempertemukan seller dengan buyer, atau seperti Gojek yang mempertemukan para pengemudi ojek dengan orang yang membutuhkan jasa ojek
  • Social Media: aplikasi yang memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dan berbagi berbagai informasi pada orang terdekat atau orang yang terhubung melalui aplikasi yang dikembangkan tersebut
  • Fin-Tech: aplikasi yang menjadi solusi untuk proses yang melibatkan pembayaran, seperti misalnya OVO atau GoPay, atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan investasi.
  • Productivity: aplikasi yang akan menunjang produktivitas dari penggunanya, misalnya berupa aplikasi untuk kolaborasi seperti Trello atau Notion, atau aplikasi yang berupa tools yang memudahkan untuk menghitung belanja bulanan.

Mahasiswa juga dapat mengembangkan aplikasi lain apabila ada ide inovatif selain yang telah disebutkan di atas.

Entrepreneurship dan Soft Skill

Kemampuan softskill mahasiswa merupakan salah satu keahlian menjadi kebutuhan utama dunia industri. Mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki prestasi akademik tinggi, namun juga harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi dengan team, presentasi, dan berbagai kemampuan lainnya. Semua keahlian itu merupakan bagian dari pendidikan Entrepreneurship yang merupakan salah satu ciri khusus dan kekuatan yang dimiliki oleh mahasiswa maupun alumni dari program studi Informatika Universitas Ciputra.

Selama menempuh studi di Program Studi Informatika UC, mahasiswa akan mengerjakan berbagai proyek dan penugasan yang menuntut mereka untuk terus mengasah soft skill mereka.  

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)

Kurikulum juga dirancang untuk memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari perguruan tinggi lain melalui program Kampus Merdeka. Pada semester 6 dan 7 mahasiswa akan dapat mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan oleh Kampus Merdeka, baik melalui program pertukaran pelajar luar negeri (IISMA), magang bersertifikat (MSIB), maupun berbagai program lainnya.