Penyiraman tanaman otomatis seperti apa ya?. Pernahkah anda mengalami kesulitan saat menyiram tanaman seperti menyiram tanaman harus rutin dua kali sehari ataupun merasa terlalu ribet karena menyiram tanaman secara manual. Penyiraman secara manual cukup merepotkan karena menghabiskan tenaga dan membuat punggung berat yang disebabkan oleh seringnya membungkuk ketika mengambil air dan belum lagi harus menyiram tanaman tersebut secara rutin agar tanaman tidak mati. 

Untuk itu, ada salah satu solusi yang dapat membantu anda menyiram tanaman di rumah dengan meminimalisir keikutsertaan pemilik tanaman dalam hal penyiraman tanaman yaitu penyiraman otomatis berbasis mikrokontroler. Sehingga mikrokontroler dipilih sebagai metode dari penelitian ini karena dapat mengurangi campur tangan manusia. 

Kebutuhan Alat dan Bahan Penyiraman Tanaman Otomatis

Sebelum kita membuat alat penyiraman otomatis berbasis mikrokontroler ini, kita perlu menyiapkan alat dan bahan-bahannya terlebih dahulu. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : 

  • Arduino Uno
    Arduino adalah salah satu contoh mikrokontroler yang dapat memudahkan penggunanya dalam perakitan karena fleksibel dan cukup mudah untuk dipelajari oleh pemula. Arduino dicetus oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles yang awalnya merupakan judul thesis dan kemudian dikembangan [1].
  • Sensor Kelembaban Tanah
    Sensor Kelembaban tanah YL-69 yang memiliki tegangan 3.3V-5V ini bertujuan untuk mendeteksi kelembaban tanah. Modul ini sangat sensitif terhadap kelembaban sekitar, sehingga sensor ini digunakan untuk mengukur kelembaban air tanah.
  • Pompa Air DC 12V
    Pompa Air adalah sebuah alat pembantu yang digunakan untuk memindahkan cairan atau fluida dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan tenaga listrik.
  • Adaptor 12V 1A
    DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya.
  • Relay Shield
    Relay adalah saklar atau switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan sebuah komponen elektromekanik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berupa elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar). Relay sendiri bekerja dengan menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar, sehingga alat ini dapat menghantarkan listrik dengan tegangan yang lebih tinggi hanya dengan menggunakan arus yang kecil.
  • Kabel Jumper
    Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder.
  • Arduino IDE
    Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.

Implementasi Penyiraman Tanaman Otomatis

Setelah alat-alat dan bahan sudah terkumpul, sekarang mari kita hubungkan sesuai pada gambar tabel berikut menggunakan kabel jumper.

Sensor Kelembaban Arduino Relay Shield
Aout A0
VCC 5V VCC
GND GND GND
D8 In

Selanjutnya kita akan menggunakan Arduino IDE untuk memberikan program pada Arduino. Berikut program keseluruhannya :

#include //I2C INTERFACE;
#include

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); // alamat i2c lcd dan type lcd 16×2

const byte pump = 8;
#define LIMIT 600

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);

lcd.begin();
lcd.backlight();
pinMode(A0, INPUT_PULLUP);
pinMode(pump, OUTPUT);
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(“PENYIRAMAN CABAI”);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“OTOMATIS…”);

delay(3000);

lcd.clear();

}

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

int s_soil = analogRead(A0);

Serial.println(s_soil);

if ( s_soil > LIMIT){

lcd.setCursor(0,0);
lcd.clear();

lcd.print(“Ukur: “);
lcd.print(s_soil);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“POMPA HIDUP..”);

digitalWrite(pump, HIGH);
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);

Serial.println(“POMPA HIDUP”);

}else{

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(“Ukur: “);
lcd.print(s_soil);

lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(“POMPA MATI…”);

digitalWrite(pump, LOW);
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);

Serial.println(“POMPA MATI”);

}
delay(250);

}

Jika sudah menuliskan program ini ke Arduino IDE, selanjutnya kita harus mengkoneksikan Arduino kita dengan komputer kita untuk melakukan Verify dan Upload. Pastikan Arduino IDE sudah terkoneksi dengan Arduino kita dengan cara mengeceknya di menu Tools → Port. Program penyiraman tanaman otomatis sudah kami uji dan berhasil, semoga tutorial ini bermanfaat untuk anda.

Terima-kasih.

Written by: Natasya Dahliana Lulu – 0206011810031

editor: SEW

Daftar Pustaka

[1] E. Z. Kafiar, E. K. Allo and D. J. Mamahit, “Rancang Bangun Penyiram Tanaman Berbasis Arduino Uno Menggunakan Sensor Kelembaban YL-39 dan YL-69,” Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, vol. VII, no. 3, pp. 267-, 2018.

[2] R. Tullah, S. and A. H. Setyawan, “Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Pada Toko Tanaman Hias Yop,” Jurnal Sisfotek Global, vol. IX, no. 1, pp. 100-105, 2019.

[3] I. Prasojo, A. Maseleno, O. Tanane and N. Shahu, “Design of Automatic Watering System Based on Arduino,” Journal of Robotics and Control (JRC), Vols. 55-59, no. 2, p. I, 2020.

[4] M. Ojha, S. Mohite, S. Kathole and D. Tarware, “Microcontroller Based Automatic Plant Watering System,” International Journal of Computer Science and Engineering (IJCSE), vol. V, no. 3, pp. 25-36, 2016.

[5] D. Rahmawati and K. Aji, “Perancangan Kebun Mini Hemat Air dengan Sistem Mikroirigasi Fuzzy,” Jurnal Ilmiah Rekayasa, vol. VIII, no. 2, pp. 95-108, 2015.

[6] D. Sasmoko and R. Horman, “Sistem Monitoring Aliran Air Dan Penyiraman Otomatis Pada Rumah Kaca Berbasis IOT Dengan Esp8266 Dan Blynk,” CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, vol. VI, no. 1, pp. 1-10, 2020.

[7] Z. Febrianto, “Mengenal Arduino : Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan Jenis- Jenisnya,” andalanelektro.id, 7 Agustus 2018. [Online]. Available: https://www.andalanelektro.id/2018/08/mengenal-arduino.html. [Accessed 3 November 2020].

[8] Loopo, “YL-69 Module Mini Moisture Detection Sensor GND Sensitivity Adjustable UNO Mega 2560 Soil Humidity,” Joom, 2020. [Online]. Available: https://www.joom.com/en/products/5bc700301436d4019be20df9. [Accessed 3 November 2020].

[9] D. Kho, “Pengertian Relay dan Fungsinya,” Teknik Elektronika, [Online]. Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/. [Accessed 22 March 2021].

[10] A. Klopmart, “Jenis-jenis Pompa Air,” Klopmart, 26 May 2018. [Online]. Available: https://www.klopmart.com/article/detail/jenisjenis-pompa-air . [Accessed 22 March 2021].

[11] D. P. Admin2, “Power Supply Adalah,” Dosen Pendidikan, 14 February 2021. [Online]. Available: https://www.dosenpendidikan.co.id/power-supply/ . [Accessed 22 March 2021].

[12] A. Razor, “Kabel Jumper Arduino: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harga,” AldyRazor.com, 1 March 2021. [Online]. Available: https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-arduino.html. [Accessed 22 March 2021].

[13] S. Admin, “Mengenal Arduino Software (IDE),” Sinau Arduino, 16 March 2016. [Online]. Available: https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/. [Accessed 22 March 2021].