Resolusi dan format file gambar merupakan beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam memanfaatkan images pada komputer maupun perangkat digital lainnya. Artikel ini akan membahas mengenai resolusi yang sesuai untuk masing-masing penggunaan, serta format file yang sesuai.

Resolusi

Masalah resolusi juga merupakan salah fatu faktor yang paling penting dalam pembuatan aplikasi multimedia, khususnya apabila aplikasi akan dimainkan di internet / web. Banyak pemula yang bingung, seberapa besar resolusi yang akan digunakan dalam pembuatan sebuah gambar.

Sebagian besar beranggapan, bahwa semakin tinggi resolusi akan menghasilkan gambar yang lebih bagus kualitasnya. Anggapan ini tidak selalu benar, karena resolusi gambar harus dikaitkan dengan resolusi peralatan yang akan digunakan untuk mengaplikasikan gambar tersebut.

Untuk menghasilkan gambar dengan ukuran file dan kualitas yang paling optimal, harus diketahui terlebih dahulu, peralatan yang akan digunakan untuk mengaplikasikan gambar. Sebuah gambar yang akan dipublikasikan melalui internet, akan mempunyai resolusi yang berbeda dengan sebuah gambar yang akan dicetak.

Secara rata-rata, kemampuan layar monitor komputer pada saat ini hanya memiliki kemampuan untuk menampilkan gambar dengan resolusi kerapatan pixel 72-75 dpi, meskipun banyak pula yang telah mampu menampilkan resolusi kerapatan pixel sampai 96 dpi.

Dpi (dot per inch) merupakan satuan pengukuran standar dunia, yang digunakan untuk mengukur resolusi kerapatan pixel gambar atau peralatan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa file bitmap akan disimpan berdasarkan tiap titik yang membentuk gambar. Pengukuran didasarkan pada banyaknya titik yang ada pada setiap inci-nya.

Hal tersebut berarti, apabila anda akan membuat sebuah gambar untuk aplikasi multimedia atau web, maka akan percuma saja untuk menaikkan besar resolusi gambar, karena akan ditampilkan pada layar komputer dengan menggunakan 72 dpi. Oleh karena itu, pada saat anda membuat sebuah dile baru pada Photoshop, resolusi default adalah 72 dpi. Pada beberapa aplikasi / perangkat lunak tertentu, gambar dengan resolusi lebih tinggi dari 72 dpi, akan ditampilkan dengan ukuran yang lebih besar. Misalnya sebuah gambar dengan 144 dpi, akan ditampilkan dengan ukuran 2 kali lebih besar dibandingkan gambar dengan 72 dpi.

Pada dunia percetakan baik itu secara pribadi dengan printer atau pada percetakan majalah atau buku, penentuan resolusi juga tergantung dengan kemampuan printer atau mesin cetak. Beberapa mesin cetak, hanya memiliki kemampuan mencetak hingga 300 dpi, sedangkan pada mesin lainnya mempunyai kemampuan sampai 1200 dpi. Akan tetapi secara umum dapat dikatakan, bahwa ingin mendesain grafis untuk dicetak, bisa digunakan resolusi setinggi mungkin, sesuai dengan kemampuan mesin, serta tentunya sesuai dengan kemampuan komputer kita. Selain memperhitungkan mesin cetak, juga harus memperhitungkan jenis kertas yang digunakan. Penggunaan kertas yang menyerap tinta – seperti kertas koran, tentunya akan berbeda dengan kertas HVS. Oleh karena itu pada percetakan koran, biasanya digunakan resolusi gambar sekitar 112 dpi.

Resolusi dan File Format, photo courtesy of pixabay.com

Resolusi dan File Format, photo courtesy of pixabay.com

Format File Gambar

Format file yang digunakan untuk menyimpan gambar, juga merupakan salah faktor yang harus diperhatikan, selain untuk efisiensi, juga berkaitan dengan kemungkinan aplikasi akan dijalankan pada platform komputer lain, misalnya Macintosh.

Berikut adalah beberapa format file gambar yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi multimedia:

  • JPEG– (Joint Photographic Experts Group) merupakan format gambar yang mempunyai kehandalan pada kompresi gambar, khususnya yang berupa foto. Selain itu, format file ini menawarkan fleksibilitas  dan kualitas kompresi yang paling luas yang memungkinkan pembuat / pengedit gambar untuk menentukan kualitas kompresi, dengan memikirkan kualitas gambar. Tentunya, dengan kompresi yang semakin tinggi, akan mengakibatkan kualitas gambar lebih rendah. Dengan kemampuan menyimpan gambar dengan warna 24 bit (true color), maka format ini merupakan format penyimpanan yang paling efisien dan paling banyak digunakan. Teknik kompresi JPEG inilah yang menjadi dasar pengembangan MPEG, yang menjadi dasar pembuatan VCD dan DVD.
  • GIF– format file gambar yang paling banyak digunakan di internet. Selain karena ukurannya yang kecil, tetapi juga menyediakan fitur yang memungkinkan untuk meyimpan animasi. Namun format ini memiliki keterbatasan, dimana jumlah warna yang dimungkinkan maksimum 256 warna. Oleh karena itu pada penerapannya di internet, lebih banyak digunakan untuk menyimpan gambar yang dibuat dengan komputer (tombol, banner, dll). Untuk gambar di internet yang berupa foto lebih tepat digunakan format file JPEG.
  • PNG– dikembangkan untuk menggantikan GIF, dengan menambahkan kemampuan untuk menampilkan 24 bit warna dan menampilkan area yang transparan.
  • TIFF– biasa digunakan pada percetakan, karena menghasilkan kualitas gambar yang terbaik dengan kompresi lossless (tidak mengurangi kualitas gambar), meski ukuran file yang dihasilkan cukup besar.
  • BMP– format file standar yang diciptakan Microsoft. Sebaiknya tidak digunakan, apabila aplikasi dibuat akan dimainkan pada lebih dari 1 platform.
  • PICT– standar format file gambar yang diciptakan oleh Apple. Namun sejak Windows 95, format ini sudah dikenali dengan baik oleh Windows.

Written by: SEW 20200219