Dalam rangka memperingati Hari Kartini, pada tanggal 28 April 2017 di Universitas Ciputra diselenggarakan sebuah acara UC Peduli dengan salah satu rangkaian acara pemilihan “Ning UC”. Acara ini diselenggarakan pada:

Hari/tanggal : Jumat/28 April 2017
Pukul : 17.30 – 20.00 wib
Tempat : Ruang Auditorium Universitas Ciputra 
 
Setiap penonton dikenai HTM sebesar Rp 20-30rb, dimana penghasilan dari tiker serta dari penggalangan dana akan disalurkan untuk pemulihan korban bencana di Ponorogo. Dana akan diserahkan secara langsung oleh perwakilan mahasiswa, sekaligus untuk menghibur korban yang mengalami trauma.

Mahasiswa Teknik Informatika program Information and Multimedia Technology (IMT) UC berhasil masuk ke Top 3

Pada acara pemilihan Ning UC 2017 ini, salah satu mahasiswi Program Studi Informatika program Information & Multimedia Technology yang bernama Claudia Kenyta, berhasil meraih 3 besar pada ajang ini. Selamat buat Audi – panggilan akrab Claudia – atas capaian yang membanggakan ini. Semoga di lain kesempatan dapat meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Pemenang beserta finalis Ning UC 2017 berfoto di backstage

Pemenang beserta finalis Ning UC 2017 berfoto di backstage

Kisah pengalaman Claudia Kenyta mengikuti Ning UC 2017

Berikut simak kisah perjalanan Audi dalam mengikuti ajang Ning UC 2017 ini:
Claudia Kenyta, Top 3 Ning UC dari Teknik Informatika (IMT)

Claudia Kenyta, Top 3 Ning UC dari Teknik Informatika (IMT)

Namaku Claudia dari jurusan IMT’16. Tanggal 28 April 2017 kemarin, aku mewakili program studi IMT untuk mengikuti acara ‘Ning UC’. Waktu persiapannya tidak lama, kurang dari seminggu. Awal cerita, hari Sabtu aku diminta program studi untuk mengikuti acara tersebut. Setelah berkonsultasi dan mendapat support serta ijin dari ortu, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti acara ini. Mengingat jadwal pelaksanaan sudah mepet (dekat dengan pelaksanaan), aku langsung mencari tempat sewa kebaya. Dengan dibantu para kakak kelas, akhirnya aku mendapatkan persewaan yang diinginkan dan menyediakan kebaya yang cocok dan sesuai ukuran.

Sebenarnya, pada awalnya aku sama sekali tidak ada bayangan acara itu akan seperti apa, dan apa saja yang perlu aku persiapkan. Masalah tidak berhenti sampai disitu, pada saat diminta untuk mengisi form pendaftaran, aku merasa kesulitan menuliskan tentang talenta/bakat yang dimiliki. Setelah berdiskusi dengan teman-teman, aku sepakat bahwa fotografi merupakan salah satu talenta yang aku miliki.

Hari kamis tanggal 27 April merupakan hari yang padat, dimana pada siang hari aku mengambil kebaya yang sudah di sesuaikan di tempat persewaan, dilanjutkan kemudian dengan gladi kotor dan technical meeting, belum lagi masih dilanjutkan lagi dengan acara jurusan hingga malam hari.

Pada technical meeting disampaikan alur acara, termasuk informasi bahwa apabila berhasil lolos ke 5 besar, maka kontestan akan diminta untuk mendemonstrasikan bakatnya. Meski di satu sisi aku ingin menang, namun di sisi lain aku juga tidak terlalu berharap lolos ke 5 besar, mengingat aku merasa sedikit minder mengingat aku merasa bahwa talenta yang aku miliki kurang bisa dibanggakan. Finalis lain memiliki bakat seperti menyanyi, menari daerah, taekwondo, dan berbagai talenta yang luar biasa. Di technical meeting juga dijelaskan kalau finalis harus mengupload foto di instagram yang bertema emancipation for empathy. Di waktu yang semakin mendesak itu aku sempatkan mengambil foto dengan peralatan seadanya  dengan bantuan teman-teman serta kakak kelas.

Pada hari berikutnya, diselenggarakan gladi bersih untuk belajar bagaimana cara berjalan di catwalk. Setelah itu aku harus segera menuju ke beauty salon untuk menata rambut dan make up. Make up ini juga sedikit menurunkan rasa percaya diriku mengingat menurutku agak terlalu tebal.

Kira-kira pk. 5, finalis sudah berkumpul di auditorium. Sekitar pk 6 semua acara dimulai, dan seluruh peserta telah siap sedia di backstage. Acara pertama, peserta diminta untuk naik ke panggung dan melakukan fashion show. Tak disangka, saat aku naik di panggung aku lihat banyak kakak kelas dari program IMT angkatan 2014 yang menonton, serta tampak beberapa teman seangkatan juga hadir, yang semakin membuat jantungku berdebar kencang. Setelah itu masuk ke sesi pertama, dimana 15 finalis dibagi 2 kloter untuk diberi pertanyaan. Aku mendapat urutan ke 11, dan hatiku semakin deg-degan mengingat aku tidak biasa tampil di panggung untuk acara sejenis dan takut kalau tidak bisa menjawab pertanyaan sehingga akan malu.

Akhirnya sesi 1 selesai, aku di backstage sudah merasa pesimis karena jawaban dari peserta lain sedemikian luar biasanya. Kita menunggu agak lama untuk pengumuman 5 besar. Sangat tak disangka, saat diumumkan 5 besarnya, aku berhasil masuk sebagai salah satu peserta yang berhasil lolos. Setelah mengambil nomor undian, aku mendapatkan nomor urut 5 untuk menampilkan bakat yang menurutku biasa-biasa saja. Penampil-penampil di awal mayoritas menyanyi. Meski makin pesimis, namun rasa takut yang sebelumnya hingga mulai sirna. Akhirnya aku maju dan menunjukkan beberapa karya mempresentasikannya.

Beberapa menit setelah sesi 2 selesai, panitia langsung diumumkan 3 besar. Dan tidak disangka lagi, aku bisa masuk sampai tahap 3 besar. Padalah 2 peserta lainnya berasal dari angkatan 2015 dan 2014. Di sesi ke 3 ini, kami langsung diberi undian untuk urutan menjawab. Aku mendapat urutan pertama dan soal yang cukup berbobot yang cukup membuatku kebingungan dalam menjawabnya.

Akhirnya tibalah saatnya pengumuman pemenangnya, yang pada akhirnya diraih oleh mahasiswa Hotel and Tourism Business (HTB) angkatan 2014. Meski belum berhasil menjadi juara pertama, namun capaian itu sudah cukup membuatku bangga dan senang bisa mewakili program studi IMT untuk masuk ke 3 besar Ning UC 2017 ini. Setidaknya selain aku bisa mendapat pengalaman, aku tidak mengecewakan teman-teman yang sudah rela meluangkan waktu untuk mendukungku.

~Claudia Kenyta~

 

 

Written by:
20170509 SEW and Claudia Kenyta

 

Poster Acara UC Peduli dan Hari KartiniPoster Acara UC Peduli dan Hari Kartini