Presentasi merupakan sebuah kegiatan yang tidak lagi asing bagi banyak orang. Saat ini, karyawan, entrepreneur, hingga mahasiswa dituntut untuk bisa melakukan presentasi dengan baik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari presentasi tersebut. 

Bagi karyawan dan entrepreneur, presentasi berguna untuk memudahkan dirinya dalam menyampaikan strategi dalam pekerjaan kepada atasan atau klien mereka. Sementara, mahasiswa juga memerlukan kemampuan presentasi untuk menjelaskan hasil penelitian mereka ketika ujian akhir skripsi. 

Sebenarnya, hampir semua orang bisa membuat presentasi. Sayangnya, hanya sedikit orang yang mampu menyajikan tampilan presentasi yang menarik. Sebenarnya bagaimana cara membuat presentasi yang menarik? Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat slide presentasi. 

TIPS MEMBUAT SLIDE PRESENTASI YANG BAIK

1. Satu Slide, Satu Pesan

Ketika menyusun presentasi, fokuslah pada satu pesan di tiap tampilan slide. Sebaiknya, setiap slide hanya mewakili sebuah ide. Jika kita nekat untuk mencampur beberapa ide ke dalam satu slide, maka kita justru akan membuat audiens bingung dan sulit mencerna maksud dari presentasi kita. Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat sekaligus mampu menjadi alat komunikasi visual yang baik. 

2. Sederhana

Less is more! Tampilan slide yang sederhana akan lebih mudah dipahami audiens hanya dalam jangka waktu singkat. Slide yang rumit hanya akan membuat audiens kita kesulitan dalam memahami maksud presentasi kita. Slide yang awalnya digunakan untuk memudahkan penyampaian informasi secara visual, justru akan menjadi alat yang menghambat tersampaikannya maksud kita. Bahkan, tidak jarang orang-orang justru menjadi kesulitan menjelaskan maksud dari slide-nya sendiri. 

3. Gunakan Slide Untuk Memperkuat Pesan

Slide berfungsi untuk mendukung apa yang akan kita bicarakan secara verbal. Karena itu, kita bisa menampilkan gambar, diagram, atau ringkasan dari apa yang dibahas. Gunakan hanya kata kunci. Ini membantu audiens menyerap intisari dari ide yang dijelaskan.

Slide seperti ini akan memperkuat penjelasan yang kita sampaikan. Jangan tuliskan seluruh teks yang ingin disampaikan dalam slide. Hal itu justru membuat pengulangan-pengulangan yang tidak perlu. Jika sudah dituliskan seluruhnya, kenapa harus dibacakan lagi? 

4. Kuat Secara Visual

Slide yang baik adalah slide yang memiliki kesan visual yang kuat. Artinya, slide tersebut mampu menumbuhkan semangat, mengundang pertanyaan, menciptakan rasa ingin tahu, atau menggugah emosi audiens. 

Jika hendak menggunakan gambar, maka pilihlah gambar yang paling tepat untuk menggambarkan situasi yang kita jelaskan. Jika hendak menggunakan diagram, pastikan mudah dipahami, dan fokuskan perhatian pada bagian penting dari data yang ditampilkan. Jika kita menggunakan teks, pilih kata kunci yang mewakili gagasan yang ingin disampaikan. Jika menampilkan video, pilih segmen yang mampu menjelaskan pesan dengan menarik. 

5. Gunakan Teks Dengan Ringkas

Slide yang baik harus bisa terbaca oleh audiens terjauh yang menyaksikan presentasi. Jika tidak bisa terlihat, artinya slide itu tidak berguna ditampilkan. Bukankah slide untuk menyampaikan gagasan secara visual?

Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya kita harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris. 

6. Hindari Bullet Point

Banyak cara menyampaikan gagasan selain dengan bullet point. Slide yang ditampilkan dengan bullet point akan sangat membosankan dan sulit mencuri perhatian audiens. Maka dari itu, gunakan kreativitas dalam menyusun presentasi. Jika masih perlu menggunakan bullet point, pastikan kita hanya melakukannya sesekali saja. Jika tidak, bersiaplah untuk dianggap membosankan.

7. Alur Yang Teratur

Slide-slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan, penjelasan, sampai penutup. Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergis. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya. 

ILUSTRASI PRESENTASI (UCEO)

ILUSTRASI PRESENTASI (UCEO)

RAHASIA STEVE JOBS MEMBUAT SLIDE PRESENTASI

Steve Jobs adalah founder merk terkemuka “Apple” yang terkenal dengan kemampuan presentasinya yang luar biasa. Presentasi Steve Jobs selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena selalu inspiratif dan mengundang decak kagum dari para audiensnya. Sebenarnya, apa rahasia presentasi dari Steve Jobs? Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan agar mampu menghasilkan presentasi sebaik Steve Jobs: 

1. Ciptakan Cerita Dibalik Sebuah Presentasi

Jika kita perhatikan, presentasi yang dilakukan oleh Steve Jobs selau memiliki cerita. Steve Jobs seringkali memberikan prolog dengan cerita-cerita yang menarik sebelum akhirnya masuk ke dalam inti presentasi. Cerita adalah sebuah media penyampaian pesan yang mudah diingat dan disukai orang. Sebagai contoh, ketika launching Ipod, Steve Jobs memperkenalkan Ipod bukan sebagai alat pemutar MP3. Sebaliknya, Steve Jobs menyebut Ipod sebagai 1000 lagu yang muat dalam saku kita. Meskipun sederhana, namun pernyataan Steve Jobs ini dapat memberikan brand images yang lebih “wah” bagi produk yang ia jual saat itu. 

2. Slide Sederhana yang Kuat Secara Visual

Steve Jobs selama ini selalu menampilkan slide presentasi yang kuat secara visual. Steve Jobs tidak ragu menggunakan gambar yang memakan setengah layar dan hanya memanfaatkan setengah bagian yang lain untuk menempatkan teks. Bahkan Steve Jobs selalu menuangkan hanya sedikit tulisan dalam presentasinya. Bagi Steve Jobs, audiens akan lebih mudah mencerna gambar dibandingkan teks. Selain itu, Steve Jobs juga merasa jika teks bukanlah hal yang penting karena audiens bisa mendapatkan informasi dari kata-kata yang ia ucapkan saat presentasi. 

3. Aturan Tiga Bagian

Terkadang, ada beberapa hal yang sangat sulit untuk dijelaskan. Untuk hal seperti itu, Steve Jobs selalu mencoba untuk menyederhanakan presentasinya dengan aturan tiga bagian. Contohnya, ketika menjelaskan mengenai iPhone, Steve Jobs menyebutnya sebagai 1) pemutar musih (iPod), 2) telepon, dan 3) alat komunikasi internet

4. Sederhanakan Statistik dan Data

Dalam melakukan presentasi, data yang valid merupakan hal yang sangat penting. Sayangnya, banyak orang terjebak untuk menampilkan statistik dan data yang “njelimet” atau susah dipahami oleh audiens. Padahal, sebuah data yang disajikan dengan sederhana justru membuat audiens dapat lebih mudah untuk memahami maksud presentasi kita. 

5. Ciptakan Kejutan

Apakah Anda ingat moment ketika Steve Jobs melakukan presentasi dengan membawa amplop coklat di tangannya? Hal ini adalah hal yang biasa saja, sampai akhirnya ia mengeluarkan Macbook Air dari dalam amplop coklat. Tanpa banyak kata, moment kejutan ini mampu menjelaskan kepada audiens mengenai kondisi fisik Macbook Air yang ringkas namun memiliki banyak kelebihan.