Pada akhir tahun 2015, di Surabaya telah hadir alternatif jaringan bioskop terkemuka di Indonesia di sebuah mal baru di kawasan Ngagel yang juga mulai dioperasikan pada waktu yang sama. Bioskop dengan 7 layar ini menawarkan kecanggihan baru yang berbeda dengan bioskop lain yang menjadi kompetitornya.

Bila jaringan bioskop lain yang telah lebih dahulu menjadi pemain utama di Indonesia menawarkan IMAX theatre pertama di Surabaya, maka jaringan bioskop baru ini menawarkan teknologi virtual 4DX. Apa sih yang dimaksud dengan teknologi 4DX ini, dan apa kelebihannya dibandingkan teknologi 3D yang sudah kita kenal?

4DX Poster

Teknologi 4DX

Logo 4DXTeknologi 4DX merupakan sebuah teknologi yang memberikan efek tambahan dalam menikmati film. Teknologi ini dikembangkan dan dimiliki oleh sebuah perusahaan dari Korea Selatan CJ 4DPLEX yang merupakan anak perusahaan dari CJ Group.

Melalui teknologi 4DX penonton dimanjakan dengan teknologi 3D (tiga dimensi) dengan menggunakan kacamata khusus, serta ditambah dengan efek lingkungan seperti gerakan kursi, angin, hujan, kabut, lampu, dan aroma. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan perusahaan CJ 4DPLEX pertama kali di Seoul, Korea Selatan melalui pemutaran film “Journey to the Center of the Earth” [1].

Bioskop 4DX

Sebuah theater yang dibuat dengan menggunakan teknologi 4DX dari Korea Selatan ini akan dilengkapi dengan berbagai perangkat yang memungkinkan penggunaan berbagai efek khusus berupa [1]: Gerakan kursi kiri-kanan maupun atas bawah, getaran, penggelitik di kaki dan punggung, hembusan angin, penyemprotan air, cahaya lampu, asap, bau-bauan, hujan, maupun salju [2].

Fitur Teknologi 4DX

Fitur Teknologi 4DX [2]

Sebuah film yang akan diputar di theater 4DX harus melalui tahapan pembuatan program melalui fitur “4DX track” yang ditambahkan pada track audio dan video. Pemrograman dilakukan oleh CJ 4DPlex, anak perusahaan CJ CGV, dimana untuk sebuah film akan membutuhkan waktu pemrograman kurang dari satu bulan. Pembuat program akan menentukan kapan berbagai efek tersebut akan difungsikan dan dirasakan oleh para penonton.

Penggunaan indera selain mata dan telinga yang ditemui pada bioskop konvensional inilah yang disebut dengan dimensi ke-4, dimana indera pencium dan perasa berperan menambah dimensi kenikmatan menonton film. Pada film dimana ada adegan balap mobil misalnya, maka kursi akan bergoyang seiring dengan gerakan mobil. Pada saat ada adegan cipratan air, maka penonton juga akan mendapatkan sensasi serupa.

Teknologi 4D ini sebenarnya banyak pada atraksi yang tersedia di theme parks. Namun demikian, biasa film di theme parks merupakan film pendek yang jarang sekali berganti. Dengan 4DX yang dikembangkan CJPlex, semua jenis film dapat dinikmati dengan format ini. Tentunya tergantung dari ketersediaan program yang dibuat oleh team pemrogram tersebut.

Beberapa Film 4DX yang dirilis pada tahun 2015

Beberapa Film 4DX yang dirilis pada tahun 2015

Harga Tiket 4DX

Salah satu kekurangan dari bioskop dengan teknologi 4DX adalah dari harga tiket untuk menonton di bioskop dengan teknologi ini. Hal ini dapat dimaklumi, karena selain teknologi terbaru yang ditawarkan, biaya operasional ditambah dengan sedikitnya kapasitas tempat duduk yang tersedia membuat membengkaknya harga tiket. Namun demikian, hal ini selaras dengan pengalaman menonton yang berbeda dengan bioskop biasa.

Pada saat artikel ini ditulis, biaya menonton film 4DX 3D di Surabaya sekitar Rp. 90.000-Rp. 120.000 dibedakan untuk hari Senin-Kamis, Jumat, maupun Sabtu-Minggu. Tentunya harga tiket ini jauh lebih mahal dibanding tiket pada bioskop 3D regular yang menerapkan harga tiket Rp. 40.000-Rp. 50.000.

Jadi, mau mencoba bioskop 4DX di tahun baru ini?

Referensi

[1] Wikipedia, 4DX, https://en.wikipedia.org/wiki/4DX

[2] CJ4DX, 4Dx, http://www.cj4dx.com/

 

SEW 20151221