Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi dan membuat keputusan multi-kriteria. Ini mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kriteria yang berbeda dan memberikan skor relatif untuk setiap alternatif. AHP memungkinkan pengguna untuk mengintegrasikan subjektivitas dan objektivitas dalam proses pengambilan keputusan dan membantu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling penting dalam situasi yang kompleks.

Metode ini dikembangkan oleh seorang profesor ilmu manajemen bernama Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. Beliau merupakan profesor di Universitas Pittsburgh dan telah menerbitkan banyak buku dan artikel tentang metode AHP dan aplikasinya dalam berbagai bidang. Beliau juga mendirikan International Journal of the Analytic Hierarchy Process dan Institute for the Analytic Hierarchy Process. Beliau diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam pengembangan metode AHP dan telah memberikan sumbangsih yang besar dalam bidang pengambilan keputusan multi-kriteria.

Contoh aplikasi Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan dalam berbagai bidang dan situasi, beberapa contoh aplikasinya antara lain:

  • Seleksi lokasi: membantu dalam memilih lokasi untuk perusahaan, proyek, atau pabrik. Kriteria yang dipertimbangkan dapat meliputi biaya, aksesibilitas, kualitas lingkungan kerja, dan fasilitas yang tersedia.
  • Pemilihan vendor: membantu dalam memilih vendor untuk perusahaan. Kriteria yang dipertimbangkan dapat meliputi harga, kualitas produk, reputasi perusahaan, dan kapabilitas pengiriman.
  • Pengembangan produk: membantu dalam mengevaluasi dan memilih konsep produk baru. Kriteria yang dipertimbangkan dapat meliputi kebutuhan pelanggan, biaya produksi, dan potensi pasar.
  • Perencanaan proyek: membantu dalam mengevaluasi dan memilih proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kriteria yang dipertimbangkan dapat meliputi potensi keuntungan, risiko, dan waktu pelaksanaan.
  • Pemilihan investasi: membantu dalam memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Kriteria yang dipertimbangkan dapat meliputi potensi keuntungan, risiko, dan likuiditas.

Langkah-langkah Analytical Hierarchy Process (AHP)

Langkah-langkah dalam menjalankan AHP adalah sebagai berikut:

  1. Definisi masalah: Identifikasi masalah yang akan dipecahkan dan tentukan tujuan dari proses AHP.
  2. Identifikasi kriteria: Identifikasikan kriteria yang diperlukan untuk mengevaluasi alternatif yang tersedia.
  3. Pembentukan hierarki: Buat hierarki dari kriteria yang diidentifikasikan dengan menempatkan kriteria tertinggi pada tingkat teratas dan kriteria terkecil pada tingkat terbawah.
  4. Analisis perbandingan pairwise: Analisis perbandingan pairwise digunakan untuk menentukan bobot relatif dari kriteria yang diidentifikasikan. Ini dilakukan dengan meminta responden untuk membandingkan dua kriteria pada skala tertentu.
  5. Penentuan bobot relatif: Hitung eigenvector dari matriks perbandingan pairwise untuk menentukan bobot relatif dari setiap kriteria.
  6. Penentuan skor alternatif: Hitung skor alternatif dengan mengalikan bobot relatif dari setiap kriteria dengan jawaban dari kuisioner untuk setiap alternatif.
  7. Pembuatan keputusan: Bandingkan skor alternatif untuk menentukan alternatif yang paling sesuai dengan kriteria yang diidentifikasikan.
  8. Verifikasi dan interpretasi hasil: Verifikasi dan interpretasikan hasil yang diperoleh dari AHP dan lakukan verifikasi dengan metode lain jika diperlukan.

Menyusun Pertanyaan untuk AHP

Untuk menyusun pertanyaan untuk Analytical Hierarchy Process (AHP), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Identifikasi kriteria: Identifikasi kriteria yang penting dalam situasi yang akan dinilai. Misalnya, dalam memilih lokasi untuk perusahaan, kriteria yang mungkin dipertimbangkan adalah biaya, aksesibilitas, dan kualitas lingkungan kerja.
  • Pertanyaan spesifik: Buat pertanyaan spesifik yang terkait dengan setiap kriteria. Misalnya, “Dalam hal biaya, seberapa pentingkah biaya sewa untuk lokasi yang dipertimbangkan?”
  • Skala pemeringkatan: Gunakan skala pemeringkatan yang sesuai untuk memberikan skor relatif untuk setiap alternatif. Biasanya skala 1-9 digunakan dengan 1 sebagai tidak penting dan 9 sebagai sangat penting.
  • Pertanyaan yang konsisten: Pastikan bahwa pertanyaan yang diajukan konsisten dengan kriteria yang diidentifikasi.
  • Pertanyaan yang mudah dipahami: Pastikan bahwa pertanyaan yang diajukan mudah dipahami oleh orang yang akan menjawabnya.
  • Pertanyaan yang tidak memihak: Pertanyaan yang diajukan harus tidak memihak salah satu alternatif dan memberikan kesempatan yang sama untuk setiap alternatif.

Mengolah Data Kuisioner dengan AHP

Untuk mengolah data kuisioner dengan Analytical Hierarchy Process, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan:

  1. Pertama, tentukan hierarki kriteria dan sub-kriteria yang digunakan dalam kuisioner. Ini akan menjadi struktur yang digunakan untuk mengevaluasi alternatif.
  2. Kedua, hitung nilai rasio kriteria dan sub-kriteria dengan menggunakan jawaban dari kuisioner. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan matriks perbandingan pairwise, di mana responden diminta untuk membandingkan dua kriteria atau sub-kriteria pada skala tertentu.
  3. Ketiga, hitung eigenvector dari matriks perbandingan pairwise untuk menentukan bobot relatif dari setiap kriteria dan sub-kriteria.
  4. Keempat, hitung skor alternatif dengan mengalikan bobot relatif dari setiap kriteria dan sub-kriteria dengan jawaban dari kuisioner untuk setiap alternatif.
  5. Kelima, bandingkan skor alternatif untuk menentukan alternatif yang paling sesuai dengan kriteria yang diidentifikasikan.
  6. Terakhir, analisa dan interpretasikan hasil yang diperoleh dari AHP dan lakukan verifikasi hasil dengan metode lain jika diperlukan.

Alternatif Metode Multi Kriteria

Beberapa alternatif metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi dan membuat keputusan multi-kriteria selain Analytical Hierarchy Process (AHP) antara lain:

  • Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT): Metode ini mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria yang ditentukan dan menentukan skor untuk setiap alternatif dengan menggunakan fungsi keuntungan yang ditentukan.
  • Metode Promethee: Metode ini mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria yang ditentukan dan menentukan skor untuk setiap alternatif dengan menggunakan kriteria preferensi yang ditentukan.
  • Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE): Metode ini mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria yang ditentukan dan menentukan skor untuk setiap alternatif dengan menggunakan kriteria preferensi yang ditentukan.
  • Metode Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART): Metode ini mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria yang ditentukan dan menentukan skor untuk setiap alternatif dengan menggunakan skala pemeringkatan yang ditentukan.
  • Metode Weighted Sum Model (WSM): Metode ini mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria yang ditentukan dan menentukan skor untuk setiap alternatif dengan mengalikan bobot relatif kriteria dengan skor alternatif.

Semua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan pemilihan metode yang sesuai harus didasarkan pada konteks dan kebutuhan kasus yang dihadapi.

created with chatGPT