Pada tanggal 1 Juni 2015, Jurusan Teknik Informatika Universitas Ciputra Surabaya, Program Peminatan Information & Multimedia Technology (IMT) bekerja sama dengan VCD UC dan Duniaku Network mengadakan sebuah acara yang berjudul Game Developer Gathering 2015. Bertempat di kampus Universitas Ciputra, acara yang diselenggarakan sehari penuh ini dihadiri tidak kurang dari 250 pengembang game yang tidak saja berasal dari Surabaya, namun juga berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan ada pula peserta yang datang dari Bali.

Pembuka Rangkaian GDG 2015 Universitas Ciputra Surabaya

Game Developers Gathering (GDG) 2015 yang rencananya diselenggarakan di berbagai kota, diawali pada  hari Senin, 1 Juni 2015 kemarin, berlokasi di Surabaya yakni di kampus Universitas Ciputra Surabaya. Antusiasme para pengembang game di Surabaya dan sekitarnya benar-benar luar biasa dalam menyambut acara ini. Tercatat, tidak kurang dari 250 peserta yang hadir, baik yang peserta umum, developer yang mendapatkan kesempatan showcase dan startup clinic, hingga peserta dari workshop pengembangan game dengan menggunakan  Unity.

Antrian Peserta Seminar di GDG 2015 UC Surabaya

GDG 2015 di Universitas Ciputra nampaknya benar-benar menjadi ajang “kumpul bareng” bagi para developer game di Surabaya dan sekitarnya, yang kebanyakan merupakan anggota komunitas Game Developer Arek Suroboyo (GADAS). Bukan hanya developer dari Surabaya saja yang hadir, melainkan dari beberapa kota lain di Jawa Timur seperti Gresik, Madura, dan Malang, bahkan ada juga Bali dan Bandung! Ajang ini menjadi sarana para developer game yang sudah dikenal di tanah air untuk membagikan kisah suksesnya dalam mengembangkan dan memasarkan game. Selain itu juga menjadi wadah bagi developer-developer muda yang memamerkan hasil karyanya. Tidak ketinggalan pula sebagai salah satu saranabagi pada mahasiswa yang tertarik untuk terjun ke dunia pengembangan game untuk meraup ilmu dan pengalaman.

Pameran karya game developer

Penyelenggaraan GDG 2015 tahun ini direncanakan diadakan di empat kota berbeda. Adapun format acara masih mengikuti gelaran GDG tahun-tahun sebelumnya, di mana pada sesi pertama para pelaku industri game di Indonesia membagikan pengalaman dan pengetahuannya di ruang Auditorium UC yang megah yang memiliki kapasitas 500 orang. Pada saat bersamaan juga dilaksanakan Unity Workshop selama satu hari penuh yang bertempat di theater yang memiliki kapasitas 200 orang, sedangkan sesi showcase diselenggarakan lobi utama yang diikuti oleh sekitar 20 studio game. Selain tiga sesi tersebut, ada sesi baru berupa startup clinic, yang belum pernah diselenggarakan pada penyelenggaraan sebelumnya.

Sesi Sharing

Kris Anthony Toge Production

Kris Anthony dari Toge Production

Pada sesi sharing yang diikuti oleh sekitar 200 orang, tercatat delapan nama yang tidak asing lagi di dunia pengembangan game Indonesia secara bergantian naik ke panggung. Tercatat Eka Pramudita (Mojiken Studio) dan Rudy Sudarto (ArtLogic Games) hadir memberikan materi untuk mewakili komunitas developer game Surabaya. Developer game Jakarta dan Tangerang diwakili oleh Kris Antoni (Toge Productions) dan Michael Elwin (Artoncode Indonesia). Ditambah dengan beberapa nama seperti Andi Suryanto (AGI), Budiman Wikarsa (Monk’s Hill Ventures), Joyce Law (Unity) dan Luat Sihombing (Kemkominfo) membuat ruang teater tidak pernah sepi dari peserta yang ingin menimba ilmu dari mereka.

Joyce Law - Unity

 

Joyce Law dari Unity 
Game Showcase

Developer game Surabaya rupanya sangat paham bagaimana caranya “membakar” semangat peserta dan membuat keramaian di arena showcase, yaitu dengan menghadirkan game-game multiplayer offline dan mengadakan kompetisi game yang dipamerkan. Beberapa developer menampilkan karya mereka berupa game multiplayer kompetitif yang sukses membuat arena showcase menjadi gaduh, seperti Mojiken Studio dengan Ultra Space Battle Brawl-nya, Maulidan Games yang membawa Imperial Gladiator, Dolanan Games dengan Warboat-nya, dan Anoman Studio dengan Orbiz.
Unity 5 Pro for Free

Unity pada kesempatan ini tidak mau ketinggalan dengan mengenalkan engine terbaru mereka, yaitu Unity 5 melalui sesi seminar maupun workshop sehari penuh yang diikuti sekitar 30 peserta. Di akhir sesi workshop, Unity menampilkan kejutan dengan membagikan lisensi Unity 5 Pro gratis bagi para peserta, baik yang mengikuti workshop maupun yang di sore hari ikutan bergabung di ruangan workshop.

Selfie DGD 2015

Selfie di stage di akhir acara sharing di auditorium UC

Setelah selesainya rangkaian acara, bukan berarti gelaran GDG 2015 tuntas. Beberapa developer game mendapatkan kesempatan dinner bersama dengan beberapa orang pembicara yang telah tampil, dengan bintang tamu Kris Antoni dari Toge Productions. Pada kesempatan ini mereka mendapat kesempatan untuk menimba ilmu game development secara langsung dari kreator serial Infectonator ini, sekaligus mendapatkan tips dan trik untuk membangun komunitas yang lebih baik di Surabaya.

Sharing Kris Anthony GDG 2015

Kris Anthony memberikan coaching kepada para pengembang game dalam sesi dinner.

Setelah di Surabaya, gelaran GDG 2015 akan berlanjut di Yogyakarta besok, 3 Juni 2015 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2015 di Binus University.